Senin, 05 September 2016

Permainan Bola Kecil Tenis Meja 1

MATERI MATA PELAJARAN PJOK
PERMAINAN BOLA KECIL 1





III. Tenis Meja

A. Tujuan Pembelajaran Permainan Bola Kecil Tenis Meja
               Tujuan pembelajaran permainan Tenis Meja kelas X sebagai berikut :
   1. Indikator Pencapaian Kompetensi Pengetahuan
a. Menerangkan teknik dasar permainan Tenis Meja
b. Mengurutkan tahapan pelaksanaan permainan Tenis Meja
c. Menganalisis kesalahan yang sering terjadi pada peserta didik saat    melakukan permainan Tenis Meja (Servis, Forehand, Backhand)

   2. Indikator Pencapaian Kompetensi Keterampilan
a. Mengkontruksi tahapan teknik dasar olahraga Tenis Meja (Servis, Forehand, Backhand)
b. Melakukan rangkaian tahapan teknik dasar olahraga Tenis Meja (Servis, Forehand, Backhand)

B. Uraian Materi
1. Sejarah Tenis Meja
                        Tenis meja atau ping pong adalah suatu olahraga raket yang dimainkan secara perorangan (untuk tunggal) atau beregu (untuk ganda). Di Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah “bola ping pong” (Tionghoa: Pinyin: pîngpáng qiú) Permainan tenis meja bermula pada tahun 1880-an di Inggris. Saat itu, masyarakat kelas atas di Victoria menganggap permainan ini sebagai hiburan seusai santap malam. Pada Olimpiade Seoul 1988, tenis meja dipertandingkan untuk kali pertama. 
                        Perkembangan permainan tenis meja menjadi sumber inspirasi bagi PONG, sebuah video game terkenal yang dirilis tahun 1972. Pada awal 1970-an, para pemain tenis meja Amerika Serikat diundang ikut serta dalam sebuah turnamen di Tiongkok. Peristiwa ini mencairkan ketegangan hubungan antara kedua negara. Istilah “Diplomasi Ping Pong” muncul ketika Presiden AS Richard Nixon tak lama kemudian berkunjung ke Tiongkok.
                        Indonesia mengenal permainan tenis meja sebagai olahraga rekreasi, tahun 1930 yang dibawa oleh Belanda. Pada 5 Oktober 1951 dibentuklah Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Setelah diadakan kongres yang diselenggarakan tahun 1958 di Surakarta, PPPSI berganti nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Tahun 1961, Indonesia resmi menjadi anggota ITTF (International Table Tennis Federation).

2. Sarana dan Peralatan Tenis Meja
a. Meja
                    Meja yang dipergunakan untuk permainan tenis meja berbentuk persegipanjang. Terbuat dari kayu yang keras supaya dapat memantulkan bola. Ukuran meja tersebut antara lain sebagai berikut.
• panjang : 2,74 meter
• lebar : 1,52 meter
• tinggi meja dari lantai : 76 cm
• tebal meja : 3 cm
• lebar garis sisi : 1 cm.

b. Bola
                    Bola dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan seluloid putih atau oranye yang tidak mengkilap dengan berat 24,0-25,3 gram dan diameter 37,2-38,2 mm.

c. Jaring (Net)
                    Net yang dipergunakan dalam permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan lain yang sejenis, biasanya berwarna hijau tua dan di bagian sisinya dilapisi dengan kain atau pita yang berwarna putih. Net mempunyai ukuran sebagai berikut.
• panjang : 1,83 meter
• lebar pita : 15 mm
• tinggi jaring : 15,25 cm


d. Pemukul (Bet)
                    Alat pemukul dalam permainan tenis meja disebut bet. Bet harus terbuat dari kayu. Kedua permukaan daun pemukul dilapisi dengan karet.
Perhatikan gambar berikut ini :



3. Teknik Dasar Tenis Meja
      Teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain Tenis Meja
a. Posisi Tubuh
            Posisi tubuh yang baik saat bermain tenis meja adalah sebagai berikut.
·      Berdiri menghadap ke arah permainan.
·      Kedua kaki dibuka sejajar, kedua lutut agak ditekuk.
·      Badan agak membungkuk dan salah satu tangan memegang bet di depan badan.
·      Berat badan ditumpukan pada kedua ujung kaki agar leluasa untuk bergerak.
·      Posisi badan ditempatkan di tengah-tengah belakang meja dengan jarak secukupnya.

b. Cara Memegang Bet

Teknik memegang bet
Dalam bermain tenis meja terdapat banyak teknik memegang bet.Permaianan tenis meja dipengaruhi oleh teknik memegang bet, oleh karena itu setiap pemain harus menguasai teknik dasar memegang bet. Terdapat beberapa variasi dalam memegang bet. Macam-macam teknik memegang bet antara lain:
           
                  Ø  Shakehand Grip
Shakehand grip adalah cara memegang bet yang sering digunakan oleh banyak pemain.Cara mememang ini sangat efektif untuk bermain bertahan dan menyerang. Dengan shakehand grip ini pemain dapat dengan mudah memukul dengan kuat ke semua sudut meja. Memegang shakehand grip seperti orang melakukan jabat tangan(Sapto Adi dan Mu’arifin,1994:8). Kesalahan dan perbaikan yang sering terjadi dalam belajar grip ini meliputi, pukulan forehand atau backhand terasa tidak stabil. Untuk mengatasi hal ini adalah dengan memutar bagian bet kearah dalam (bila memegang di depan tubuh dengan shakehand grip) akan membuat pukulan lebih stabil, tetapi pukulan forehand kurang stabil. Kemudian putar bagian atas bet ke arah belakang. Bagian dalam ibu jari menyentuh bet mengakibatkan pukulan forehand tidak menentu, dan pukulanback hand menjadi kurang efektif.

                 Ø  Penhold grip
            Penholg grip adalah cara memegang bet seprti orang yang memegang pena. Cara memegang ini hanya digunakan pada satu permukaan bet. Seperti yang dijelaskan (Sutarmin,2007:15) Penhold grip atau memegang tangkai bet hanya dapat digunakan untuk satu permukaan bet saja. Cara memegang ini sangat efektif untuk pukulan forehand tetapi kurang efektif untuk pukulan backhand. Cara memegang ini hanya digunakan untuk pemain dengan tipe bertahan. Kelebihan bermain dengan teknik penhold grib adalah mampu memukulbackhand dengan cepat, pada waktu servis mudah menggerakkan pergelangan tangan, dan yang paling penting adalah sesuai untuk memukul forehand. Sedangkan kelemahan menggunakan teknik penhold gripadalah kesulitan dalam melakukan pukulan backhand dan tidak efektif dalam permainan bertahan.

             Ø  Seemiller Grip
       Seemiller grip juga disebut dengan American grip, yang merupakan versi dari shakehends grip(Sutarmin,2007:19).Cara memegang ini hampir sama dengan shakehand grip. Bedanya pada seemiller grip Bet bagian atas diputar dari 20 hingga 90 derajat kearah tubuh. Jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
Kelebihan gaya seemiller grip adalah mudah melakukan blok, mudah menguasai permainan di tengah meja,Mudah melakukan perubahan sisi bet pada saat permaianan berlangsung, pergelangan tangan mudah digerakkan untuk pukulan forehandKelemahan pada gaya seemiller grip adalah kesulitan melakukan pukulanbackhand yang jauh dari meja, kesulitan melakukan pukulan sudut, tidak efektif untuk pola bertahan.

c. Teknik service
       Servis yaitu memukul bola untuk menyajikan bola pertama (Sutarmin,2007:17)  Ada beberapa teknik servis yaitu
Ø  servis forehand topspin,
Ø  servis backhand topspin,
Ø  servis forehand backspin,
Ø  servis backhand backspin.
Topspin  merupakan arah putaran searah jarum jam).
Backspin merupakan arah putaran berlawanan jarum jam)

d. Pukulan
            Dalam permainan tenis meja dikenal secara umum 2 jenis pukulan yaitu :
1) Pukulan forehand
2) Pukulan backhand.
 
C. Rangkuman
               Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris, dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai gossima, flim-flam, atau ping pong. Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di Inggris. Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu, sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Tenis meja juga populer di Amerika Serikat (AS) sekitar 1900-an
Permainan tenis meja adalah cabang olahraga yang dimainkan di lapangan yang berbentuk meja dan menggunakan bet dan bola layaknya permainan tenis. Hal inilah yang menyebabkan permainan olahraga ini disebut sebagai tenis meja. Di beberapa wilayah tenis meja juga disebut dengan ping-pong
Teknik dasar permainan tenis meja antara lain : service, smash, pukulan (forehand dan backhand) dan block

D.Tugas
Demontrasikan teknik dasar permainan Tenis Meja
a. Tugas 1. Latihan cara memegang bet dan bola Tenis Meja
Petunjuk kegiatan  : Formasi berpasangan
1) Cara memegang bola

2) Cara memegang Bets
        

b. Tugas 2. Latihan Servis
Petunjuk kegiatan  : Formasi berpasangan
Materi                   : Servis tanpa Spin dan dengan Spin

(1) Lakukan pukulan servis tanpa spin.
Bagi Pemula kuasai teknik ini terlebih dahulu.
    • Pukullah bola di dekat ekuatornya, yakni garis melintang di bagian tengah bola.
    • Pastikan memukul dengan bet (raket) berada pada sudut 90 derajat dengan bola.
    • Bola akan melaju ke depan dengan nyaris atau tanpa pelintiran.


Apabila menghendaki terjadi Spin (Putaran bola)

o   Gesekkan bet pada bola saat melakukan servis. Bola agak digesek saat di pukul. Arah gesekan akan memberikan pelintiran yang berbeda pada bola.
o   Spin dilakukan dengan gerakan menggesek pada lengkungan bola
o   Lakukan gerakan ini dengan sudut bet kurang dari 90 derajat
o   Lakukan gerakan dari bawah ke atas (upward)
o   Lakukan gerakan dari atas ke bawah (downward)
o   Lakukan gerakan menyamping (sideward)
o   Semakin cepat bet menggesek bola, semakin cepat bola akan melintir
o   Menggunakan bet dengan karet tanpa bintik lebih memeberikan pelintiran optimal di banding menggunakan karet berbintik
                                          





c. Tugas 3. Latihan Forehand
Petunjuk kegiatan  : Formasi berpasangan
Materi                         : Forehand drive/rally
Cara melakukannya:
·  Kaki kiri di depan, badan menyerong ke kanan 45 derajat, lutut dibengkokkan.
·  Bet di samping badan dengan posisi agak ke belakang, kepala bet menghadap tanah dengan lengan ke bawah.
·  Pada saat bola menuju arah pemain, lengan diayunkan ke depan dengan menggesekkan di bagian belakang bola untuk bola kosong dan di bagian bawah untuk bola isi.
·  Pergelangan tangan ikut membantu menggesek bola ke atas, sehingga bet berhenti di samping kiri atas kepala.

d. Tugas 4. Latihan Backhand
Petunjuk kegiatan  : Formasi berpasangan
Backhand drive
Cara melakukan:
·  Kaki kanan di depan, badan menyerong ke kiri dengan lutut dibengkokkan.
·  Bet ditarik ke samping badan dekat pinggang sebelah kiri hingga lengan atas menempel di dada, kepala bet agak menghadap tanah;
·  Posisi tersebut dilakukan pada saat bola lawan menuju ke arah pemain

e. Tugas 5. Latihan bermain
Petunjuk : Formasi berpasangan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar