MATERI
MATA PELAJARAN PJOK
PERMAINAN
BOLA KECIL 1
III.
Tenis Meja
A. Tujuan
Pembelajaran Permainan Bola Kecil Tenis Meja
Tujuan pembelajaran permainan
Tenis Meja kelas X sebagai berikut :
1.
Indikator Pencapaian Kompetensi Pengetahuan
a.
Menerangkan teknik dasar permainan Tenis Meja
b.
Mengurutkan tahapan pelaksanaan permainan Tenis Meja
c.
Menganalisis kesalahan yang sering terjadi pada peserta didik saat melakukan permainan Tenis Meja (Servis,
Forehand, Backhand)
2. Indikator Pencapaian Kompetensi
Keterampilan
a.
Mengkontruksi tahapan teknik
dasar olahraga Tenis
Meja (Servis, Forehand, Backhand)
b. Melakukan
rangkaian tahapan
teknik
dasar olahraga Tenis
Meja (Servis, Forehand, Backhand)
B. Uraian Materi
1. Sejarah Tenis Meja
Tenis meja atau ping
pong adalah suatu olahraga raket yang dimainkan secara perorangan (untuk
tunggal) atau beregu (untuk ganda). Di Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah
“bola ping pong” (Tionghoa: Pinyin: pîngpáng qiú) Permainan tenis meja bermula
pada tahun 1880-an di Inggris. Saat itu, masyarakat kelas atas di Victoria
menganggap permainan ini sebagai hiburan seusai santap malam. Pada Olimpiade
Seoul 1988, tenis meja dipertandingkan untuk kali pertama.
Perkembangan permainan
tenis meja menjadi sumber inspirasi bagi PONG, sebuah video game terkenal yang
dirilis tahun 1972. Pada awal 1970-an, para pemain tenis meja Amerika Serikat
diundang ikut serta dalam sebuah turnamen di Tiongkok. Peristiwa ini mencairkan
ketegangan hubungan antara kedua negara. Istilah “Diplomasi Ping Pong” muncul
ketika Presiden AS Richard Nixon tak lama kemudian berkunjung ke Tiongkok.
Indonesia mengenal
permainan tenis meja sebagai olahraga rekreasi, tahun 1930 yang dibawa oleh
Belanda. Pada 5 Oktober 1951 dibentuklah Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia
(PPPSI). Setelah diadakan kongres yang diselenggarakan tahun 1958 di Surakarta,
PPPSI berganti nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Tahun 1961, Indonesia resmi menjadi anggota ITTF (International Table Tennis
Federation).
2. Sarana dan Peralatan Tenis
Meja
a.
Meja
Meja yang dipergunakan untuk
permainan tenis meja berbentuk persegipanjang. Terbuat dari kayu yang keras
supaya dapat memantulkan bola. Ukuran meja tersebut antara lain sebagai berikut.
• panjang : 2,74 meter
• lebar : 1,52 meter
• tinggi meja dari lantai : 76 cm
• tebal meja : 3 cm
• lebar garis sisi : 1 cm.
b.
Bola
Bola dalam permainan tenis
meja terbuat dari bahan seluloid putih atau oranye yang tidak mengkilap dengan
berat 24,0-25,3 gram dan diameter 37,2-38,2 mm.
c.
Jaring (Net)
Net yang dipergunakan dalam
permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan lain yang sejenis,
biasanya berwarna hijau tua dan di bagian sisinya dilapisi dengan kain atau
pita yang berwarna putih. Net mempunyai ukuran sebagai berikut.
• panjang : 1,83 meter
• lebar pita : 15 mm
• tinggi jaring : 15,25 cm
d.
Pemukul (Bet)
Alat pemukul dalam permainan
tenis meja disebut bet. Bet harus terbuat dari kayu. Kedua permukaan daun
pemukul dilapisi dengan karet.
Perhatikan
gambar berikut ini :
3.
Teknik Dasar Tenis Meja
Teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seorang pemain Tenis Meja
a.
Posisi Tubuh
Posisi tubuh yang baik saat bermain
tenis meja adalah sebagai berikut.
·
Berdiri
menghadap ke arah permainan.
·
Kedua
kaki dibuka sejajar, kedua lutut agak ditekuk.
·
Badan
agak membungkuk dan salah satu tangan memegang bet di depan badan.
·
Berat
badan ditumpukan pada kedua ujung kaki agar leluasa untuk bergerak.
·
Posisi
badan ditempatkan di tengah-tengah belakang meja dengan jarak secukupnya.
b.
Cara Memegang Bet
Teknik memegang bet
Dalam bermain tenis meja terdapat banyak teknik memegang
bet.Permaianan tenis meja dipengaruhi oleh teknik memegang bet, oleh karena itu
setiap pemain harus menguasai teknik dasar memegang bet. Terdapat beberapa
variasi dalam memegang bet. Macam-macam teknik memegang bet antara lain:
Ø Shakehand Grip
Shakehand grip adalah cara memegang bet yang sering digunakan oleh banyak
pemain.Cara mememang ini sangat efektif untuk bermain bertahan dan menyerang.
Dengan shakehand grip ini pemain dapat dengan mudah memukul
dengan kuat ke semua sudut meja. Memegang shakehand grip seperti
orang melakukan jabat tangan(Sapto Adi dan Mu’arifin,1994:8). Kesalahan dan perbaikan yang sering terjadi dalam belajar grip ini
meliputi, pukulan forehand atau backhand terasa
tidak stabil. Untuk mengatasi hal ini adalah dengan memutar bagian bet kearah
dalam (bila memegang di depan tubuh dengan shakehand grip) akan
membuat pukulan lebih stabil, tetapi pukulan forehand kurang
stabil. Kemudian putar bagian atas bet ke arah belakang. Bagian dalam ibu jari
menyentuh bet mengakibatkan pukulan forehand tidak menentu,
dan pukulanback hand menjadi kurang efektif.
Ø Penhold grip
Penholg grip adalah cara
memegang bet seprti orang yang memegang pena. Cara memegang ini hanya digunakan
pada satu permukaan bet. Seperti yang dijelaskan (Sutarmin,2007:15) Penhold
grip atau memegang tangkai bet hanya dapat digunakan untuk satu
permukaan bet saja. Cara memegang ini sangat efektif untuk pukulan forehand
tetapi kurang efektif untuk pukulan backhand. Cara memegang
ini hanya digunakan untuk pemain dengan tipe bertahan. Kelebihan bermain dengan
teknik penhold grib adalah mampu memukulbackhand dengan
cepat, pada waktu servis mudah menggerakkan pergelangan tangan, dan yang paling
penting adalah sesuai untuk memukul forehand. Sedangkan
kelemahan menggunakan teknik penhold gripadalah kesulitan dalam
melakukan pukulan backhand dan tidak efektif dalam permainan
bertahan.
Ø Seemiller Grip
Seemiller grip juga disebut dengan American grip, yang merupakan versi
dari shakehends grip(Sutarmin,2007:19).Cara memegang ini hampir
sama dengan shakehand grip. Bedanya pada seemiller
grip Bet bagian atas diputar dari 20 hingga 90 derajat kearah tubuh.
Jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
Kelebihan gaya seemiller grip adalah mudah melakukan blok,
mudah menguasai permainan di tengah meja,Mudah melakukan perubahan sisi bet
pada saat permaianan berlangsung, pergelangan tangan mudah digerakkan untuk
pukulan forehand. Kelemahan pada gaya seemiller
grip adalah kesulitan melakukan pukulanbackhand yang jauh
dari meja, kesulitan melakukan pukulan sudut, tidak efektif untuk pola
bertahan.
c. Teknik service
Servis
yaitu memukul bola untuk menyajikan bola pertama (Sutarmin,2007:17) Ada beberapa teknik servis yaitu
Ø servis forehand topspin,
Ø servis backhand topspin,
Ø servis forehand backspin,
Topspin
merupakan arah putaran searah jarum jam).
Backspin merupakan arah putaran
berlawanan jarum jam)
d.
Pukulan
Dalam permainan tenis meja dikenal
secara umum 2 jenis pukulan yaitu :
1)
Pukulan forehand
2)
Pukulan backhand.
C. Rangkuman
Sejarah
tenis meja sendiri berawal di Inggris, dimulai sebagai hobi sosial di Inggris
yang mencuat akhir 1800-an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi
perangkat pertama yang digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu
sebagai gossima, flim-flam, atau ping pong. Ketika abad berganti, permainan itu
pun mengalami sejumlah perubahan di Inggris. Belakangan, ada yang
memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu, sedangkan yang lain
menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Tenis meja juga populer di
Amerika Serikat (AS) sekitar 1900-an
Permainan
tenis meja adalah cabang olahraga yang dimainkan di lapangan yang berbentuk
meja dan menggunakan bet dan bola layaknya permainan tenis. Hal inilah yang
menyebabkan permainan olahraga ini disebut sebagai tenis meja. Di beberapa
wilayah tenis meja juga disebut dengan ping-pong
Teknik
dasar permainan tenis meja antara lain : service, smash, pukulan (forehand dan
backhand) dan block
D.Tugas
Demontrasikan teknik dasar
permainan Tenis Meja
a. Tugas 1. Latihan cara memegang
bet dan bola Tenis Meja
Petunjuk
kegiatan : Formasi berpasangan
1) Cara
memegang bola
2) Cara
memegang Bets
b. Tugas 2. Latihan Servis
Petunjuk
kegiatan : Formasi berpasangan
Materi : Servis tanpa Spin dan dengan Spin
(1) Lakukan pukulan servis tanpa
spin.
Bagi Pemula kuasai teknik ini
terlebih dahulu.
- Pukullah bola di dekat ekuatornya, yakni garis melintang di bagian tengah bola.
- Pastikan memukul dengan bet (raket) berada pada sudut 90 derajat dengan bola.
- Bola akan melaju ke depan dengan nyaris atau tanpa pelintiran.
Apabila menghendaki terjadi Spin (Putaran bola)
o Gesekkan
bet pada bola saat melakukan servis. Bola agak digesek saat di pukul. Arah
gesekan akan memberikan pelintiran yang berbeda pada bola.
o Spin
dilakukan dengan gerakan menggesek pada lengkungan bola
o Lakukan
gerakan ini dengan sudut bet kurang dari 90 derajat
o Lakukan
gerakan dari bawah ke atas (upward)
o Lakukan
gerakan dari atas ke bawah (downward)
o Lakukan
gerakan menyamping (sideward)
o Semakin
cepat bet menggesek bola, semakin cepat bola akan melintir
o Menggunakan
bet dengan karet tanpa bintik lebih memeberikan pelintiran optimal di banding
menggunakan karet berbintik
c. Tugas 3. Latihan Forehand
Petunjuk
kegiatan : Formasi berpasangan
Materi : Forehand drive/rally
Cara
melakukannya:
· Kaki kiri di depan, badan menyerong
ke kanan 45 derajat, lutut dibengkokkan.
· Bet di samping badan dengan
posisi agak ke belakang, kepala bet menghadap tanah dengan lengan ke bawah.
· Pada saat bola menuju arah
pemain, lengan diayunkan ke depan dengan menggesekkan di bagian belakang bola
untuk bola kosong dan di bagian bawah untuk bola isi.
· Pergelangan tangan ikut membantu
menggesek bola ke atas, sehingga bet berhenti di samping kiri atas kepala.
d. Tugas 4. Latihan Backhand
Petunjuk
kegiatan : Formasi berpasangan
Backhand drive
Cara
melakukan:
· Kaki kanan di depan, badan
menyerong ke kiri dengan lutut dibengkokkan.
· Bet ditarik ke samping badan
dekat pinggang sebelah kiri hingga lengan atas menempel di dada, kepala bet
agak menghadap tanah;
· Posisi tersebut dilakukan pada
saat bola lawan menuju ke arah pemain
e. Tugas 5. Latihan bermain
Petunjuk
: Formasi berpasangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar