Minggu, 20 November 2016
APLIKASI PEMBUAT NILAI
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1KLzRTnm9UkQC5ah7VB_k37lFarGZKwfz5TdOLUbbbTU/edit?usp=sharing
Minggu, 30 Oktober 2016
Materi Aktivitas Kesegaran Jasmani 1
1. Pengertian
Kebugaran yang berkaitan
dengan kesehatan antara lain ditentukan oleh empat komponen kebugaran jasmani,
yaitu:
1)
Daya tahan jantung, paru-paru, dan peredaran darah,
2)
Komposisi tubuh,
3)
Kekuatan dan daya tahan otot, dan
4)
kelenturan sendi dan otot.
Komponen kebugaran yang berkaitan dengan
kesehatan tersebut akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit
degeneratif dan keadaan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, seperti:
penyakit jantung koroner, obesitas (kegemukan), dan kelelahan sendi dan otot
Penjelasan komponen kebugaran
jasmani yang berkaitan dengan kesehatan sebagai berikut :
1) Daya tahan jantung, paru-paru, dan peredaran darah,
Daya tahan jantung-paru-peredaran
darah adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan system jantung, paru-paru
dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja
secara terus menerus yang melibatkan kontraksi otot dengan intensitas tinggi
dalam waktu yang cukup lama.
Bentuk latihan untuk meningkatkan daya
tahan jantung , paru dan peredaran darah antara lain :
a. Lari Secara Terus-menerus
Latihan ini memperbaiki keadaan tetap atau keseimbangan antara pengeluaran tenaga, pengambilan zat asam selama latihan berlangsung. Latihan ini dilakukan di atas tanah yang tidak bergelombang. Lari 5 sampai 20 km tanpa adanya penambahan kecepatan langkah secara tiba-tiba dan denyut nadi tidak boleh lebih tinggi dari 150 per menit.
b. Lari dengan Kecepatan dan Jarak yang Bervariasi.
Latihan ini memperlancar atau memperbaiki ketahanan organ-organ tubuh dan bagian-bagian lain dari tubuh si pelari. Latihan sebaiknya di tanah lapang yang sangat bervariasi, yaitu kira-kira 10-12 km dengan lari lambat (jogging) diutamakan. Walaupun demikian, lari yang bervariasi sebaiknya diperpanjang pada kecepatan yang sedang atau (200-600) m, lari cepat (100-150) m, lari dipercepat (25-50) m, dan lari naik turun (40-80) m, lari-lari dengan variasi yang berganti-ganti seperti diselingi dengan jalan sewaktu-waktu.
c. Lari Fartlek
Latihan ini memperbaiki keadaan tetap atau keseimbangan antara pengeluaran tenaga, pengambilan zat asam selama latihan berlangsung. Latihan ini dilakukan di atas tanah yang tidak bergelombang. Lari 5 sampai 20 km tanpa adanya penambahan kecepatan langkah secara tiba-tiba dan denyut nadi tidak boleh lebih tinggi dari 150 per menit.
b. Lari dengan Kecepatan dan Jarak yang Bervariasi.
Latihan ini memperlancar atau memperbaiki ketahanan organ-organ tubuh dan bagian-bagian lain dari tubuh si pelari. Latihan sebaiknya di tanah lapang yang sangat bervariasi, yaitu kira-kira 10-12 km dengan lari lambat (jogging) diutamakan. Walaupun demikian, lari yang bervariasi sebaiknya diperpanjang pada kecepatan yang sedang atau (200-600) m, lari cepat (100-150) m, lari dipercepat (25-50) m, dan lari naik turun (40-80) m, lari-lari dengan variasi yang berganti-ganti seperti diselingi dengan jalan sewaktu-waktu.
c. Lari Fartlek
Fartlek adalah suatu sistem latihan
daya tahan yang maksudnya adalah untuk membangun, mengembalikan atau memelihara
kondisi tubuh seseorang. Fartlek sebaiknya dilakukan di alam terbuka yang
terdapat bukitbukit semak belukar, selokan-selokan untuk dilompati, tanah
berpasir, tanah rumput, tanah lembek, dan sebagainya, bukan di alam yang rata
dan yang pemandangannya membosankan. Fartlek biasanya dimulai dengan lari-lari
lambat yang kemudian divariasikan dengan lari-lari pendek yang intensif dan
dengan lari jarak menengah dengan kecepatan konstan yang cukup tinggi.
d. Lari di bukit-bukit
Tujuan dari latihan ini adalah agar mendapatkan otot-otot yang kuat.
d. Lari di bukit-bukit
Tujuan dari latihan ini adalah agar mendapatkan otot-otot yang kuat.
Macam-macam
lari di bukit-bukit:
a) Lari jarak dengan jarak 60-80 meter, tidak
dilakukan di bukit yang tidak terlalu curam. Jarak pelari yang satu dengan yang
lain cukup dekat. Latihan dilakukan sebanyak 10-12 kali dan tanpa istirahat
untuk pemulihan tenaga secara sempurna, tetapi cukup memberikan tenaga kecepatan,
dan daya tahanan aerobik.
b) Lari dengan jarak jarak 100-150 meter,
melalui lereng-lereng bukit yang tidak curam, jarak pelari yang satu dengan
yang lainnya berdekatan tetapi tanpa rasa ketegangan yang berlebihan (15-20
kali), diselingi dengan istirahat yang pendek tetapi aktif. Hal ini akan
menambah daya tahan tubuh.
c) Lari di seputar bukit 400-600 meter naik turun
bukit
2) Komposisi tubuh,
Komposisi tubuh; adalah
perbandingan jumlah lemak yang terkandung di dalam tubuh dengan berat badan
seseorang. Kandungan lemak yang berlebihan akan mengakibatkan terdesaknya organ
tubuh yang lainnya sehingga mengganggu kinerja organ tersebut. Namun lemak tak
jenuh yang mudah diurai juga merupakan sumber energi ketika karbohidrat dan
cadangan glukosa dan glikogen sudah habis dipakai.
Contoh alat untuk mengukur komposisi
tubuh yaitu:
Bioimpedance Analysis(BIA), Indeks Massa Tubuh (IMT)
3) Kekuatan dan daya tahan otot,
Kekuatan adalah kemampuan tubuh
mengerahkan tenaga untuk menahan beban yang diberikan.
Klasifikasi
strength (Kekuatan Otot)
adalah:
·
Kekuatan maksimum (maximum strength);
kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang hanya mampu mengangkat sekali saja
beban yang diberikan dan tidak mampu mengangkat lagi tanpa beristirahat
terlebih dahulu, atau dalam istilah kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1
repetition maximum). Pengetahuan mengenai 1 RM ini akan sangat membantu
untuk dapat mengembangkan tipe kekuatan yang lainnya (kekuatan yang cepat (elastic/speed
strength) dan daya tahan kekuatan (strength endurance).
·
Kekuatan yang cepat (elastic/speed
strength); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat
beban dalam jumlah yang besar dengan segera (dalam satuan waktu yang kecil).
Dalam istilah yang lebih umum kecepatan ini dapat juga disebut daya ledak (explosive
power)
- Daya tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang dalam waktu yang lama.
4) Kelenturan sendi dan
otot
Kelenturan adalah kelembutan otot dan
kemampuannya untuk meregang cukup jauh. Latihan kelenturan bermanfaat untuk
memungkinkan persendian bereaksi dengan lengkap dalam jarak yang normal dan
dari gerakan tersebut tidak menyebabkan cedera.
Konsep kebugaran jasmani dapat
dibedakan menjadi kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan
dengan unjuk kerja (performance).
Pengelompokan
komponen kebugaran jasmani seperti yang tersebut dalam Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan Jasmani yang disusun oleh Wahjoedi (1994), adalah:
1.
Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health)
yang terdiri dari daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory),
kekuatan (strength), daya tahan otot (muscle endurance), kelentukan
(flexibility), dan komposisi tubuh (body composition).
2. Kebugaran
yang berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related skill)
yang terdiri dari kecepatan (speed), kelincahan (agility), daya
ledak (explosive power), keseimbangan (balance),koordinasi (coordination)
dan ketepatan (accuracy).
Selasa, 18 Oktober 2016
Tabel TKJI dan IMT
A. Tabel Nilai TKJI
Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 13 -15
Tahun)
Nilai
|
Lari
50 meter
|
Gantung angkat tubuh
|
Baring duduk
|
Loncat tegak
|
Lari
1000 meter
|
Nilai
|
5
|
S.d – 6,7”
|
16 - Keatas
|
38 - Keatas
|
66 Keatas
|
s.d – 3’04”
|
5
|
4
|
6.8”
– 7,6”
|
11 –
15
|
28 –
37
|
53 –
65
|
3’05”
– 3’53”
|
4
|
3
|
7,7”
– 8,7”
|
6 –
10
|
19 –
27
|
42 –
52
|
3’54”
– 4’46”
|
3
|
2
|
8,8”
– 10,3”
|
2 – 5
|
8 –
18
|
31 –
41
|
4’47”
– 6’04”
|
2
|
1
|
10,4”-
dst
|
0 – 1
|
0 – 7
|
0 -
30
|
6’05” - dst
|
1
|
Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 16-19 Tahun)
Nilai
|
Lari
60 meter
|
Gantung angkat tubuh
|
Baring duduk
|
Loncat tegak
|
Lari
1200 meter
|
Nilai
|
5
|
S.d – 7,2”
|
19 - Keatas
|
41 - Keatas
|
73 Keatas
|
s.d – 3’14”
|
5
|
4
|
7.3”
– 8,3”
|
14 –
18
|
30 –
40
|
60 –
72
|
3’15”
– 4’25”
|
4
|
3
|
8,4”
– 9,6”
|
9 –
13
|
21 –
29
|
50 –
59
|
4’26”
– 5’12”
|
3
|
2
|
9,7”
– 11,0”
|
5 – 8
|
10 –
20
|
39 –
49
|
5’13”
– 6’33”
|
2
|
1
|
11,1”
dst
|
0 - 4
|
0 – 9
|
38 dst
|
6’34” dst
|
1
|
Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 13 -15
Tahun)
Nilai
|
Lari
50 meter
|
Gantung Siku Tekuk
|
Baring duduk
|
Loncat tegak
|
Lari
800 meter
|
Nilai
|
5
|
S.d – 7.7”
|
41” -
Keatas
|
28 - Keatas
|
50 Keatas
|
s.d – 3’06”
|
5
|
4
|
7.8”
– 8,7”
|
22” –
40”
|
19 –
27
|
39 –
49
|
3’07”
– 3’55”
|
4
|
3
|
8,8”
– 9,9”
|
10” –
21”
|
9 –
18
|
30 –
38
|
3’56”
– 4’58”
|
3
|
2
|
10,0”
– 11,9”
|
3” –
9”
|
3 – 8
|
21 –
29
|
4’59”
– 6’40”
|
2
|
1
|
12,0”-
dst
|
0” –
2”
|
0 – 2
|
0 -
20
|
6’41” - dst
|
1
|
Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 16-19 Tahun)
Nilai
|
Lari
60 meter
|
Gantung Siku Tekuk
|
Baring duduk
|
Loncat tegak
|
Lari
1000 meter
|
Nilai
|
5
|
S.d – 8,4”
|
41” - keatas
|
28 Keatas
|
50 Keatas
|
S.d – 3’52”
|
5
|
4
|
8,5”
– 9,8”
|
22” –
40”
|
20 –
28
|
39 –
49
|
3’53”
– 4’56”
|
4
|
3
|
9,9”
– 11.4”
|
10” –
21”
|
10 –
19
|
31 –
38
|
4’57”
– 5’58”
|
3
|
2
|
11,5”
– 13,4”
|
3” –
9”
|
3 – 9
|
23 –
30
|
5’59”
– 7’23”
|
2
|
1
|
13,5”
dst
|
0” –
2”
|
0 – 2
|
22 dst
|
7’24”
dst
|
1
|
Norma
TKJI
Hasil setiap butir tes
yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. Mengapa
disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk
masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan
ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan
hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI. Setelah
hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan
menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut
digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.
NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(Untuk Putera dan puteri)
No
|
Jumlah nilai
|
Klasifikasi Kesegaran
Jasmani
|
1.
|
22 –
25
|
Baik sekali ( BS )
|
2.
|
18 –
21
|
Baik ( B )
|
3.
|
14 –
17
|
Sedang ( S )
|
4.
|
10 –
13
|
Kurang ( K )
|
5.
|
5 – 9
|
Kurang sekali (
KS )
|
B.
IMT (Indeks Massa Tubuh)
1. Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah perbandingan tinggi-berat
yang sering digunakan dalam bidang pengukuran. IMT mengukur komposisi tubuh
yang secara khusus dipergunakan dalam skala-besar untuk studi kesehatan
masyarakat, namun juga dalam fitnessgram. Cara menghitung IMT adalah dengan
menggunakan rumus berikut.
Contoh menghitung IMT; dengan mengambil berat badan
seseorang 64 kg dan tingginya 1,63 meter. IMT orang tersebut jika dihitung
menggunakan rumusnya adalah 24,3 kg/m².
Setelah diperoleh nilai IMT, kalian dapat melihat
kategori komposisi tubuh dengan melihat tabel berikut ini.
Kriteria Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO)
untuk IMT kegemukan dan obesitas.
untuk IMT kegemukan dan obesitas.
Langganan:
Postingan (Atom)